Bertempat di Aula Maria Ines, SMP Katolik Santa Clara Surabaya menggelar rekoleksi khusus bagi para orang tua siswa kelas VII, VIII, dan IX pada Sabtu (15/03). Acara bertajuk Mendengarkan Tuhan dalam Keluarga ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Romo Adrian Adiredjo, OP. Rekoleksi ini ditujukan bagi para orang tua siswa kelas VII, VIII, dan IX, dengan mengusung tema yang sarat makna: Mendengarkan Tuhan dalam Keluarga. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengajak para orang tua memperdalam pemahaman iman, sekaligus menemukan kembali kehadiran dan suara Tuhan dalam dinamika kehidupan keluarga modern.

Sesi I: Mengenali Suara Tuhan

Dalam sesi pertama, Romo Adrian memulai dengan pertanyaan mendalam: “Apa itu suara Tuhan?” Beliau menjelaskan bahwa suara Tuhan bukan sesuatu yang hadir dalam bentuk spektakuler, melainkan sebuah kebenaran sejati yang murni dari-Nya, hadir dalam keheningan hati, terutama ketika seseorang dihadapkan pada pilihan dan pergumulan hidup. “Mendengarkan suara Tuhan bukan soal mendapatkan jawaban instan, tapi tentang mengenali makna terdalam dari setiap pengalaman—baik yang indah maupun yang penuh tantangan,” ungkap Romo Adrian.

Sesi II: Mendengarkan Tuhan dalam Keluarga

Memasuki sesi kedua, para peserta diajak untuk lebih konkret dalam meresapi tema. Romo Adrian menekankan bahwa mendengarkan Tuhan dalam keluarga dapat dimulai dari kebiasaan-kebiasaan sederhana: berdoa bersama secara rutin, membuka hati terhadap suara hati nurani, serta belajar menerima kenyataan hidup—baik suka maupun duka—dengan penuh iman. Ia mengajak para orang tua untuk menjadikan rumah sebagai ruang rohani, tempat kasih Tuhan dirasakan dan dibagikan. Ketika keluarga terbiasa hidup dalam semangat doa dan saling mendengarkan, maka kepekaan terhadap kehendak Tuhan akan tumbuh secara alami.

Momen Refleksi dan Kebersamaan

Usai sesi materi, para peserta diberi kesempatan untuk berdialog langsung melalui sesi tanya jawab. Beberapa orang tua membagikan pengalaman pribadi mereka tentang tantangan mendidik anak di era digital dan bagaimana mereka mencoba menghadirkan nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ditutup dengan refleksi pribadi yang mendalam, mengajak setiap orang tua untuk merenungkan kembali peran mereka dalam mendampingi anak-anak tumbuh dalam terang Tuhan. Suasana hangat terasa saat seluruh peserta melakukan sesi foto bersama, menjadi kenangan indah dari perjalanan iman bersama.

“Mendengarkan suara Tuhan bukan soal mendapatkan jawaban instan, tapi tentang mengenali makna terdalam dari setiap pengalaman—baik yang indah maupun yang penuh tantangan”

Leave a Comment

error: Content is protected !!